Rabu, 13 Juli 2011

REFORMASI YANG SESUNGGUHNYA

DASAR PEMIKIRAN

Dasar Pemikiran Program REFORMASI YANG SESUNGGUHNYA-’Pola Hidup & Kepemimpinan’ adalah sebuah pertanyaan besar yang Mustahil mampu diselesaikan dengan menggunakan Akal-Pikiran Manusia, yaitu :
                                               
”Mengapa HARMONISASI KEHIDUPAN dan KEDAMAIAN ABADI ’Tak Kunjung Terwujud di Bumi Indonesia dan Belahan Bumi Lainnya....?”

Padahal kehidupan manusia di bumi ini telah dipimpin oleh Para Pemimpin-Pemimpin kelas dunia, seperti : Para Raja, Para Perdana Menteri, Para Presiden, Para Menteri, Para Dewan, Para Jendral, Para Komodor, Para Marsekal, Para Hakim, Para Jaksa, Para Jendral Polisi, Para Jenius, Para Profesor, Para Doktor, Para Master, Para Pakar, bahkan Para Orang Sakti yang telah ribuan tahun memimpin dengan kebrilianan mereka...

Ditambah lagi Para Dewa, Para Nabi maupun Para Rasul melalui Agama-Agama dan  Kitab-Kitab Sucinya masing-masing dan telah pula ribuan tahun lamanya mengajarkan tentang bagaimana menjalani Kehidupan Yang Benar berdasarkan ”BLUE PRINT” Penciptaan Manusia di bumi ini...!

Namun bukannya HARMONISASI KEHIDUPAN dan KEDAMAIAN ABADI terwujud di bumi Indonesia dan di belahan bumi lainnya, akan tetapi JUSTRU MULTI DIMENSI Problema Hidup yang telah mencapai titik KRISIS KEMANUSIAAN yang MUSTAHIL mampu diselesaikan dengan menggunakan Akal-Pikiran Manusia dan saat ini hampir mencapai Klimaksnya..., seperti fakta berikut ini :

1.      Saling Membenci Antar Umat Beragama, Konflik Antar Umat Beragama
2.      Penipuan, Korupsi, Keserakahan, Perampasan Harta
3.      Kemiskinan, Kelaparan, Wabah Penyakit
4.      Perbudakan, Penjajahan Terselubung
5.      Opini Palsu, Fitnah,  Teror, Adu Domba
6.      Amarah, Dendam, Konflik antar Golongan/Kelompok
7.      Pelanggaran Hak Azasi Manusia
8.      Manusiapun disatu sisi bertambah brutal, angkuh, tak bertanggung jawab, selalu merasa benar dan disisi lain mengalami frustrasi, Lemah, Rapuh dan mengalami penderitaan yang berkepanjangan

Bila kita kritis dan mengetahui fakta yang sesungguhnya terjadi. . . maka tidak dapat dipungkiri lagi Multi Dimensi Problema Hidup yang kini telah mencapai titik KRISIS KEMANUSIAAN jelas-jelas menjadi Bukti Nyata, ingat B-U-K-T-I   N-Y-A-T-A  bahwa :

Para Pemimpin-Pemimpin kelas Dunia yang telah menghabiskan biaya yang tak terhitung nilainya hingga saat ini terbukti Tidak Mampu mensejahterakan kehidupan manusia, bahkan ajaran Para Dewa, para Nabi dan para Rasul pun hingga saat ini Tidak Mampu menciptakan Kedamaian Hidup di bumi ini.

KENDALA
Kendala Utama yang menyebabkan Multi Dimensi Problema Hidup yang kini telah mencapai titik KRISIS KEMANUSIAAN  itu, adalah karena selama ini Para Pemimpin-Pemimpin Bangsa Indonesia dan Para Pemimpin Bangsa-Bangsa tidak mengetahui :


F ’BLUE PRINT’ PENCIPTAAN MANUSIA
Secara Makro penyebab HARMONISASI KEHIDUPAN dan KEDAMAIAN ABADI yang ’tak kunjung terwujud di bumi Indonesia maupun dibelahan bumi lainnya, adalah :

”Karena Minimnya NALAR Para Pemimpin-Pemimpin Bangsa Indonesia dan Para Pemimpin Bangsa-Bangsa akan ’BLUE PRINT’ Penciptaan Manusia di bumi ini . . .!

Padahal ’BLUE PRINT’ Penciptaan Manusia tersebut secara Harfiah tertanam pada KESEMPURNAAN FASILITAS, yaitu : ROH pada Diri setiap Manusia yang dipersiapkan Sang Pencipta sebagai Satu-Satunya SARANA (di bumi ini) yang mampu membimbing manusia sanggup menjalani hidupnya untuk memenuhi segala tuntutan Sang Pencipta di bumi ini . . .


Konteks ’BLUE PRINT’ Penciptaan Manusia adalah :

  I.      HAK AZASI MANUSIA

1.STRUKTURAL ALAMIAH ROH MANUSIA (JATI DIRI MANUSIA)
2.ARTI KEHIDUPAN ROH MANUSIA
3.AGAMA YANG SESUNGGUHNYA

          II.      KEWAJIBAN MANUSIA

1.STATUS / POSISI ROH MANUSIA DI HABITATNYA
2.CARA MENJALANI KEHIDUPAN YANG SESUNGGUHNYA
3.SUMBER PENYEBAB TERJADINYA PROBLEMA HIDUP MANUSIA

   III.      TUGAS & TANGGUNG JAWAB MANUSIA

1.KEGUNAAN MANUSIA BAGI PENCIPTANYA
2.MAKSUD DAN TUJUAN PENCIPTAAN MANUSIA DI BUMI


Yang bilamana hal tersebut diatas dipahami secara konkrit dan konstruktif oleh Para Pemimpin-Pemimpin Bangsa Indonesia dan Para Pemimpin Bangsa-Bangsa, mereka akan mampu menjadi pelaku terwujudnya HARMONISASI KAHIDUPAN dan KEDAMAIAN ABADI, bahkan mampu membawa segenap manusia mencapai KEHIDUPAN ABADI sesuai ’Target’ MISI Penciptaan Manusia di bumi ini.

F PANCASILA YANG SESUNGGUHNYA
Secara Mikro penyebab HARMONISASI KEHIDUPAN dan KEDAMAIAN ABADI ’tak kunjung terwujud di bumi Indonesia maupun di belahan bumi lainnya, adalah :
”Karena Minimnya NALAR Para Pemimpin-Pemimpin Bangsa Indonesia dan Para Pemimpin Bangsa-Bangsa akan Artikulasi’ PANCASILA YANG SESUNGGUHNYA, yang didalamnya mengandung PENJABARAN Langkah-Langkah Strategis pencapaian KEHIDUPAN ABADI sesuai ’BLUE PRINT’ Penciptaan Manusia, yaitu :

1.      Mengembalikan Funfsi KeAdilan Yang sesungguhnya
2.      Mengembalikan Manusia Menjadi Adil dan Beradab
3.      Mengembalikan Harmonisasi Kehidupan Umat Manusia
4.      Mengembalikan Fungsi Alamiah Kehidupan Manusia di bumi
5.      Mengembalikan Kehidupan Abadi sesuai ’Target’ Penciptanya

Minimnya NALAR Para Pemimpin-Pemimpin Bangsa-Bangsa secara Makro maupun Mikro itulah yang menyebabkan :

1. Mereka selalu merasa benar walau menjalani Kekeliruan Pola Hidupnya dan pula menjerumuskan umat manusia pada Pola Hidup yang menyimpang dari ’Pola’ Penciptanya.

2.      Mereka pun melakukan Pola Kepemimpinan yang menyimpang dari Pola Kepemimpinan Yang Sesungguhnya yang diAmanahkan Sang Pencipta dalam BLUE PRINT Penciptaan Manusia di bumi.


3.    Yang lebih mengerikan lagi minimninya NALAR Para Pemimpin-Pemimpin Bangsa Indonesia dan Para Pemimpin Bangsa-Bangsa mengakibatkan mereka selama ini tidak pernah merasa telah melakukan Sabotase terhadap MISI Penciptaan Manusia di bumi.  

Konsistensi dari Penyimpangan Pola Hidup dan Kepemimpinan yang dilakukan Para Pemimpin-Pemimpin Bangsa Indonesia dan Para Pemimpin Bangsa-Bangsa itulah yang mengakibatkan terjadinya suatu kontradiksi atau ketidak-sesuaian Fungsi Kehidupan & Fungsi Kepemimpinan dengan Amanah untuk wajib  menjalani hidup yang berlandaskan MINDSET BLUE PRINT Penciptaan manusia, akhirnya segenap Bangsa Indonesia dan Umat Manusia secara global menjalani hidup mengikuti Pola Kekuasaan dan Politik dan integritasnya yang faktanya sangat-sangat bertentangan dengan ESSENSI MINDSET ’BLUE PRINT’ Penciptaan Manusia, yaitu : KeAdilan Yang Sesungguhnya.

Singkatnya bukannya HARMONISASI KEHIDUPAN dan KEDAMAIAN ABADI yang terwujud di bumi Indonesia dan dibelahan bumi lainnya, akan tetapi yang terwujud JUSTRU sebaliknya yaitu Umat Manusia secara Global menerima konsekuensi dari ketidak-sesuaian Fungsi Hidup Para Pemimpin & Fungsi Kepemimpinan yaitu Fenomena Alam maupun Fenomena Sosial yang akan mencapai Klimaksnya.

ILUSTRASI :

Ukuran kaki Anda adalah no. 40
Bila Anda mengenakan sepatu berukuran 39 atau 41, maka yang terjadi adalah ketidak-sesuaian ukuran yang menimbulkan Problema kesempitan seperti rasa sakit, lecet pada tumit, dan kesulitan berjalan, atau Problema kebesaran seperti koplok, longgar, dan kurang percaya diri yang semua itu menyebabkan Anda menjadi tidak nyaman, mudah tersinggung dan lain sebagainya.

RUMUSAN :

Lahirnya suatu Problema adalah karena adanya ketidak-sesuaian, atau sebaliknya Problema itu sebagai pertanda bahwa telah terjadi ketidak-sesuaian . . .

KESIMPULAN :

Sumber Penyebab HARMONISASI KEHIDUPAN dan KEDAMAIAN ABADI yang ’tak kunjung terwujud di bumi Indonesia maupun dibelahan bumi lainnya adalah karena adanya ketidak-sesuaian antara Mekanisme Hidup Manusia dengan MINDSET ’BLUE PRINT’ Penciptaan Manusia di bumi ini.

Oleh karena itu untuk menjawab pertanyaan ” Mengapa HARMONISASI KEHIDUPAN dan KEDAMAIAN ABADI ’Tak Kunjung Terwujud di Bumi Indonesia dan Belahan Bumi Lainnya....?” dan pula untuk menjawab penyelesaian Multi Dimensi Problema Hidup yang mencapai titik Krisis Kemanusiaan dan hampir mencapai Klimaksnya, maka pada kesempatan ini Pilar Perimbangan Alam (PIPA) Foundation mengambil inisiatif menawarkan kerjasama : Program Sosialisasi REFORMASI YANG SESUNGGUHNYA kepada Para Pemimpin-Pemimpin Bangsa Indonesia dan Para Pemimpin Bangsa-Bangsa dengan cara membagikan tesis REFORMASI YANG SESUNGGUHNYA -’Pola Hidup & Kepemimpinan’ secara GRATIS kepada titik-titik konsentrasi yang berpengaruh atas meleburnya Multi Dimensi Problema Hidup dan Krisis Kemanuisaan, antara lain :
1.      Persiden & Wakil Presiden Republik Indonesia
2.      Para Pemimpin Pejabat Negara
3.      Para Pemimpin Pejabat Pemerintah
4.      Para Pemimpin Pejabat Publik
5.      Para Pemimpin Pejabat Dewan
6.      Para Pemimpin Organisasi Profesional
7.      Para Pemimpin Organisasi Akademisi
8.      Para Pemimpin Organisasi Masyarakat
9.      Para Pemimpin Organisasi Pers
10.  Para Pemimpin Organisasi Buruh & Para Pekerja
11.  Para Pemimpin Organisasi KeAgamaan & Budayawan
12.  Para Pemimpin Organisasi Spiritual
13.  Para Pemimpin Bangsa-Bangsa di seluruh dunia
14.  Terutama Para Pemimpin Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations)

dan selanjutnya menghimbau mereka untuk segera meng-Agendakan Kerjasama Strategis mengaplikasikan  KEADILAN YANG SESUNGGUHNYA yaitu : menjadikan HAK AZASI Setiap Manusia yang SAMA ’TANPA SYARAT agar Harmonisasi Kehidupan tercipta di bumi Indonesia, maupun dibelahan bumi lainnya sesuai ’Target’ Platform Cita-cita Luhur PANCASILA dan pula mewujudkan Ketertiban Dunia yang berdasarkan Kemerdekaan, Perdamaian Abadi sesuai Pembukaan UUD’45, serta menjadikan Bangsa Indonesia menjadi ’icon’ terwujudnya Perdamaian Dunia ’tanpa kekerasan’ sesuai harapan kita bersama . . . !!


MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud :

1.      ’Transparansi Komunikasi’ antar sesama Bangsa Indonesia untuk mengetahui dan memahami Barometer kehidupan berBangsa dan berTanah Air Indonesia sesuai standard Penciptanya, yaitu Pola KeAdilan Yang Sesungguhnya yang telah ditetapkan Sang Pencipta menjadi Sistem Kehidupan dalamBLUE PRINT’ Penciptaan Manusia di bumi ini.

2.   Mempersiapkan Para ’Pemimpin-Pemimpin Bangsa Indonesia’ yang memiliki Mental yang mampu mengaplikasikan KeAdilan Yang Sesungguhnya yang selama ini terkandung pada Kesempurnaan ’ROH’ (JATI DIRI)nya sendiri sebagai ’Jaminan’ Yang Hidup yang dibekali Sang Pencipta agar dirinya mampu mengatasi Multi Dimensi Problema Hidup yang dihadapi Bangsa Indonesia, dan selanjutnya menjadi pilar-pilar yang turut menopang penyelesaian problema hidup umat manusia secara global.

3.     Mengembalikan AZAS KEHIDUPAN Bangsa Indonesia dan Bangsa-Bangsa lainnya kepada AZAS KEHIDUPAN YANG SESUNGGUHNYA, yaitu setiap warga negara memiliki Hak Azasi Manusia yang SAMA ’Tanpa Syarat’ seperti yang dilakukan Sang Pencipta MENILAI seluruh manusia adalah SAMATanpa Syarat.

Tujuan :

1.   Menempatkan kembali status seluruh Warga Negara Indonesia kepada Fungsi Alamiahnya sebagai pemilik mutlak Negara Republik Indonesia  Tanpa Syarat.

2.      Mewujudkan ’IMAN’ yang ta’kan pernah pudar akan Penciptanya.

3.     Meredam sambil mengikis segala bentuk konflik horizontal, serta mengantisipasi klimaksnya KRISIS KEMANUSIAAN terutama di bumi Indonesia yang diakibatkan oleh Akumulasi maupun Asimilasi antar PROBLEMATIK KEHIDUPAN yang disebabkan Krisis Mentalitas, Krisis Ke-Iman-an maupun Krisis Moralitas yang ditimbulkan atas perbedaan persepsi dalam mengartikan dan mengekspresikan KeAdilan Yang Sesungguhnya di bumi Indonesia dan dibelahan bumi lainnya.

4.   Mewujudkan HARMONISASI KEHIDUPAN  bagi segenap Bangsa Indonesia pada khususnya dan Bangsa-Bangsa lain pada umumnya.

5.      Mewujudkan Perdamaian Dunia secara murni tanpa kekerasan.

6.      Memperoleh kembali KEHIDUPAN ABADI sesuai ’Target’ akhir MISI Penciptaan Manusia di bumi ini.



HUBUNGAN ANTARA ’PENGETAHUAN’ (YANG SESUNGGUHNYA), PEMBENTUKAN MENTAL, DAN KESANGGUPAN SESEORANG

Dari yang pernah ia lihat dan ia saksikan sebelumnya, yaitu ’seseorang yang melintas mengendarai sepeda’, maka seorang anak kecil yang menyaksikan peristiwa tersebut memiliki PengetahuanYang Sesungguhnya mengenai mekanisme atau cara-cara dan ketentuan-ketentuan untuk mengendarai sepeda, antara lain : posisi duduk, cara memegang setang, cara menginjakkan kaki pada pedal dan cara mengayuh sepeda tersebut.

Kemudian dalam waktu yang bersamaan pula PengetahuanYang Sesungguhnya tersebut secara otomatis langsung terproses dan terespons oleh Fungsi Mental anak itu, sehingga timbul hasrat, keinginan dan bahkan menimbulkan keberanian yang memotivasi anak itu untuk mencoba mengendarai sepeda.  Dan oleh karena ia berlatih dengan kesungguhan (’CaraYang Sesungguhnya) akhirnya dikemudian harinya anak itupun SANGGUP mengendarai sepeda.

Contoh peristiwa yang sederhana tersebut diatas adalah sebagai Uji Materi yang menjadi salah satu bukti mekanisme Kesempurnaan Fungsi Mental dalam kehidupan manusia, yang mencerminkan suatu tahapan proses yang berawal dari sebuah PengetahuanYang Sesungguhnya yang diproses oleh Fungsi Mental dalam diri seseorang, lalu diproduksi menjadi sebuah Kesanggupan bagi orang tersebut.


Artinya Tahapan Proses suatu Kesanggupan pada diri manusia mencakup :

1.       memiliki ’Pengetahuan’ Yang Sesungguhnya
2.       terproses oleh Fungsi Mental
3.       ’Kesanggupan’ seseorang


Sedangkan makna dari contoh peristiwa tersebut diatas adalah :

PengetahuanYang Sesungguhnya menjadi dasar pokok bagi Pembentukan Mental anak itu, sehingga ia mampu meng-aplikasikan Kesempurnaan Fasilitas (ROH) yang dibekali Sang Pencipta dalam dirinya, untuk memotivasi dan mengendalikan dirinya menjadi Sanggup mengendarai sepeda”.


Kesimpulannya :

KESANGGUPAN’ seseorang memiliki ketergantungan pada MENTAL, dan Terbentuknya MENTAL memiliki ketergantungan pada ’PENGETAHUAN’ Yang Sesungguhnya.


Rekomendasi :
Bila Anda atau Bangsa Indonesia atau umat manusia ingin menjadi mampu mengekspresikan kehidupan ini secara Benar berdasarkan Kebenaran Yang Sesungguhnya , maka gunakanlah Pola Hidup Yang Sesungguhnya (BLUE PRINT Penciptaan manusia) sebagai ‘Pedoman’ dan ’Barometer’ bagi perilaku Anda atau Bangsa Indonesia atau umat manusia secara global, alasannya antara diri Anda yaitu Manusia Yang Sesungguhnya dengan Pola Hidup Yang Sesungguhnya merupakan 2 (dua) sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan . . !



LANDASAN HUKUM
NETRAL
(Pola Hidup Sang Pencipta)

Landasan Hukum Reformasi Yang Sesungguhnya-’Pola Hidup & Kepemimpinan’ adalah KeAdilan Yang Sesungguhnya atau POLA HIDUP Sang Pencipta yang ’NETRAL’  adanya.


”NETRAL” atau KeAdilan Yang Sesungguhnya yang dimaksud ialah Sifat dan Perilaku Sang Pencipta yang Selalu Menganggap ’Seimbang’ antara DiriNYA dengan CiptaanNYA ’Tanpa Syarat.

Harap digaris bawahi bahwa ”NETRAL” atau Pola Hidup Sang Pencipta hingga saat ini masih dan terus menjadi ’ALAT’ yang mampu mensinerjikan seluruh Komponen Alam yang diciptakanNYA dan sekaligus menjadi ”Sumber Keseimbangan Mekanisme Kehidupan Alam yang selama ini menjadi HABITAT manusia . . . !


”NETRAL” atau Pola Hidup Sang Pencipta yang Selalu Menganggap ’Seimbang' antara DiriNYA dan CiptaanNYA ’Tanpa Syarat disebut juga RATU ADIL yaitu KeAdilan yang dicontohkan  langsung oleh Sang Maha Pencipta, yaitu ke-Adilan yang bilamana diterapkan dan diaplikasikan dalam kehidupan Bangsa Indonesia dan Umat Manusia secara global, akan membuat Bangsa Indonesia dan Umat Manusia menjadi :

1.    Mampu mengembalikan kehidupan manusia kepada Fungsi Alamiahnya
2. Mampu menyelesaikan Multi Dimensi Problema Hidup yang telah mencapai Krisis Kemanusiaan
3.   Mampu mewujudkan Harmonisasi Kehidupan di bumi Indonesia
4.   Mampu mewujudkan Kedamaian Abadi bagi umat manusia secara global
5.   Mampu menuntaskan Misi penciptaan manusia sesuai ’Target’ Penciptanya

Lima Kemampuan manusia tersebut diatas  terwujud dikarenakan Pola Kehidupan umat manusia telah sesuai dengan Fungsi Alamiah yang diformat Sang Pencipta pada ’BLUE PRINT’ Penciptaan manusia di bumi ini.


PERUMUSAN :
Singkronisasi atau Kesesuaian antara ’Mekanisme Kehidupan Manusia’ (perilaku Manusia) dengan Pola Kehidupan yang dicontohkan Penciptanya yaitu ”NETRAL” atau KeAdilan Yang Sesungguhnya  atau Implementasi bagi Sosial Masyarakat adalah menempatkan setiap manusia memiliki Hak Azasi Manusia yang SAMA Tanpa Syarat.    Aksi tersebut menjadi ’Kunci’ jawaban untuk menyelesaikan kemelut Multi Dimensi Problema Hidup yang telah mencapai Krisis Kemanusiaan, dan sekaligus menjadi ’kunci’ terwujudnya Harmonisasi Kehidupan maupun Kedamaian Abadi di bumi Indonesia dan dibelahan bumi lainnya.


AKSI & REAKSI :

Tanpa terlebih dahulu Anda mampu berperilaku ”NETRAL” atau selalu menganggap Seimbang antara Diri anda dengan Orang selain anda, maka anda tidak akan menjadi Adil, Bijaksana, Jujur, Bertanggung jawab dan Kebersamaan, karena ”NETRAL” adalah Bahan Baku terbentuknya suatu ke-Adilan, Kebijaksanaan, Kejujuran, Bertanggung jawab, dan Kebersamaan...!



REKOMENDASI :

POLA HIDUP ”NETRAL” atau Pola KeAdilan Yang Sesungguhnya yang Selalu Menganggap Seimbang antara Diri anda dan Orang selain anda merupakan :

  1. Satu-satunya ’KUNCI’ kebahagiaan bagi Diri anda
  2. Satu-satunya ’KUNCI’  terwujudnya Harmonisasi Kehidupan bagi keluarga anda atau Bangsa Indonesia atau Umat Manusia
  3. Satu-satunya ’KUNCI’ terwujudnya Persatuan Indonesia dan Kesatuan umat manusia secara global
  4. Satu-satunya ’KUNCI’ terciptanya Perdamaian Dunia dan Kedamaian Abadi Tanpa Kekerasan
  5. Sekaligus menjadi ’JAMINAN’ bagi pencapaian KEHIDUPAN ABADI sesuai TARGET  MISI Penciptaan manusia di bumi ini . . . !!!

Oleh karenanya POLA HIDUP ”NETRAL” atau Pola KeAdilan Yang Sesungguhnya atau menjalani kehidupan yang berlandaskan KeAdilan Yang Sesungguhnya disebut  juga The Real One Stop’ Human Life Solution yaitu Satu Solusi mencakup segala kebutuhan manusia.  Sedangkan disisi Pancasila Pola Hidup ”NETRAL”  atau Pola KeAdilan Yang Sesungguhnya yang tersirat dalam Ketuhanan Yang Maha Esa pada PANCASILA adalah KUNCI STRATEGIS menuju Keadilan Sosial Bagi Seluruh Masyarakat Dunia dan STRATEGI untuk mencapai Bhinneka Tunggal Ika.



KRONOLOGIS PENYIMPANGAN
HIDUP MANUSIA


Secara rinci Kronologis Penyimpangan Fungsi Kehidupan & Fungsi Kepemimpinan Para Pemimpin-Pemimpin Bangsa Indonesia dan Para Pemimpin Bangsa-Bangsa terhadap BLUE PRINT Penciptaan Manusia telah menimbulkan AKSI & REAKSI, sebagai berikut :

I.     HAK AZASI MANUSIA

1.STRUKTURAL ALAMIAH ROH MANUSIA (JATI DIRI MANUSIA)

Secara Historis…, Sang Pencipta menciptakan bumi dan segala isinya cukup hanya dengan ucapan, namun lain halnya pada saat Sang Pencipta menciptakan manusia.  Manusia Pertama (Adam) diciptakan Sang Pencipta dengan membentuk tubuh Adam dari unsur tanah, setelah membentuk tubuh Adam dalam bentuk tubuh Manusia seperti bentuk tubuh saudara dan saya, lalu Sang Pencipta menghebuskan bahagian NafasNYA (Nafas = Kehidupan) kepada tubuh Adam melalui alat pernafasannya.  Menyatunya bahagian Nafas yang dihembuskan Sang Pencipta kepada tubuh adam, maka tubuh Adam yang semula terbuat dari tanah langsung berubah seketika itu juga menjadi daging Tubuh Manusia yang Hidup Sempurna seperti Saudara dan Saya.


Secara Ilmiah…, bahagian Nafas Sang Pencipta yang diberikan atau yang dihembuskan Sang Pencipta dan menyatu pada tubuh Adam adalah yang kita namakan ROH MANUSIA.


Secara Struktural Alamiah ROH MANUSIA yang selama ini telah dikembang-biakan Adam & Hawa melalui proses keturunan dan sekarang ini bersemayam menjadi JATI DIRI Saudara dan Saya, adalah dinamakan SPORA DIRI Sang Pencipta yang tentunya memiliki bahagian Kesempurnaan Penciptanya.


Secara Pilosofi SPORA Diri Sang Pencipta yang di-Amanahkan dan dipercayakan sepenuhnya oleh Sang Pencipta bagi kehidupan setiap manusia, adalah merupakan JAMINAN yang hidup agar Saudara dan Saya dan umat manusia mampu menyelesaikan Tugas dan Tanggung Jawabnya sesuai MISI Sang Pencipta menciptaan Manusia di bumi ini. 


Fungsi Alamiah ROH MANUSIA (ROH Saudara dan Saya) yang memiliki Kesempurnaan Penciptanya adalah : dijadikan Satu-Satunya ANDALAN’ oleh Sang Pencipta (di bumi ini) untuk menuntaskan ‘MISI’ Penciptaan Manusia sesuai ‘TARGET’ Penciptanya.  Oleh karenanya adalah Sangat Keliru bila ada Persepsi atau Pemikiran atau Ideologi yang menyatakan bahwa : Sang Pencipta menciptakan manusia hanya untuk menyembah dan menyembahNYA.


Minimnya NALAR Para Pemimpin-Pemimpin Bangsa Indonesia dan Para Pemimpin Bangsa-Bangsa akan ‘BLUE PRINT’ tentang JATI DIRInya yaitu Spora Diri Sang Pencipta yang memiliki KESEMPURNAAN yang berasal dari Penciptanya,  telah mambuat mereka tidak mampu memahami : UNTUK APA Kapasitas Sang Pencipta mem-FASILITASI manusia dengan KESEMPURNAAN yang langsung berasal dari DiriNYA.


Minimnya NALAR akan ROH Manusia yang memiliki KESEMPURNAAN Penciptanya telah membuat mereka :

                                                                                                                                                                                                                                         
Ø  Keliru menilai ROH Manusia (Spora Diri Sang Pencipta) yang selama ini ada pada dirinya sendiri, yang Mutlak menjadi HAK AZASI  (Pribadi) setiap manusia Yang Sesungguhnya diberikan Sang Pencipta untuk menjadi Jaminan Yang Hidupbagi setiap manusia yang kapasitasnya mampu untuk mengetahui, mampu untuk memahami dan mampu untuk memenuhi segala Tuntutan Sang Pencipta terhadap kehidupan manusia di bumi ini.


      AKSI & REAKSI : Kekeliruan itu mengakibatkan Mereka tidak memiliki Mental yang mampu untuk menjalani hidup sesuai BLUE PRINT Penciptaan Manusia di bumi ini, atau dengan kata lain telah mengakibatkan Mereka tidak mampu menjalani hidup sesuai Harapan (Amanah) Penciptanya.


Ø  Selalu menganggap dirinya Tidak Sempurna.

      AKSI & REAKSI : Anggapan ketidak sempurnaan itu mengakibatkan Mereka selalu memaklumi kesalahan-kesalahan fatal yang Mereka perbuat dan selalu memaklumi kesalahan-kesalahan fatal yang diperbuat sesamanya Pemimpin.  Yang lebih parah lagi  bila terjadi hal-hal atau Problema (seperi : Fenomena Alam maupun Fenomena Sosial Masyarakat) yang tidak mampu mereka selesaikan  . . . , mereka hanya mampu Pasrah, menjadi Lemah dan mereka selalu menganggap bahwa semua itu adalah sudah menjadi Keinginan Sang Pencipta, padahal hal itu jelas-jelas terjadi karena Kesalahan mereka sendiri.

Ø  Tidak mampu menjalani kehidupan sesuai Target’ Penciptaan Manusia di bumi ini.

      AKSI & REAKSI : Tragisnya Mereka selalu merasa benar dan selalu merasa bangga telah mampu melakukan mengajarkan serta mendoktrinasi kekeliruan Ideologi mereka, kepada turunan maupun masyarakatnya yang ternyata hanya mampu menjalani  kehidupan yang sia-sia bagi Penciptanya.

Ø  Tidak sadar bahwa manusia diciptakan oleh Penciptanya adalah (Harga Mati)  hanya untuk Kepentingan Penciptanya.

      AKSI & REAKSI : Akibatnya Mereka bersikap keras, tamak, psikopad mendahulukan kepentingan Pribadi, Kelompok dan Ras mereka, sehingga menimbulkan polemik-polemik yang sarat akan konflik-konflik yang mengorbankan materi dan jiwa-jiwa manusia yang tak terhitung jumlahnya.

Ø  Tidak akan mampu menyelesaikan Multi Dimensi Problema Hidup yang selama ini dihadapi Bangsa Indonesia pada khususnya dan KRISIS KEMANUSIAAN yang dihadapi umat manusia pada umumnya yang terjadi akibat Akumulasi dan Asimilasi antar Krisis Mentalitas, Krisis Ke-Imanan maupun Krisis Moralitas yang berkepanjangan. 

      AKSI & REAKSI : Akibatnya membuat Multi Dimensi Problema Hidup dan KRISIS KEMANUSIAAN itu MUSTAHIL dapat diselesaikan dengan menggunakan Akal-Pikiran Manusia, dan saat ini hampir mencapai Klimaksnya.



2.ARTI KEHIDUPAN ROH MANUSIA

Artikulasi ROH MANUSIA atau Spora Diri Sang Pencipta yang diAmanahkan dan diPercayakan Penciptanya kepada setiap manusia (Saudara dan Saya) adalah menjadi WAKIL Sang Pencipta untuk melaksanakan Kehendak (KEWAJIBAN, TUGAS dan TANGGUNG-JAWAB) yang di Amanahkan Sang Pencipta di bumi ini, yaitu untuk mengembalikan Kehidupan Abadi yang pernah diberikan Sang Pencipta kepada seluruh penghuni di bumi (tanpa kecuali). 

Kepercayaan Sang Pencipta terhadap Spora DiriNYA yang
menjadi JATI DIRI setiap Manusia itulah . . . ,  yang membuat
Sang Pencipta tidak perlu hadir di bumi ini


Minimnya NALAR Para Pemimpin-Pemimpin Bangsa Indonesia dan Para Pemimpin Bangsa-Bangsa akan BLUE PRINT tentang Artikulasi Kehidupan ROH Manusia di bumi ini, telah membuat :
                                                                                                                                                    
Ø  Mereka Tidak Mampu mengekspresikan Kehidupan Yang Sesungguhnya, yaitu Kehidupan yang Berarti bagi tuntasnya Misi Penciptaan Manusia di bumi ini.

AKSI & REAKSI : Akibatnya timbulah Problematik Kehidupan yang disebabkan oleh perbedaan persepsi dalam meng-Artikulasikan, meng-Ekspresikan atau meng-Iplmentasikan Kehidupan Yang Sesungguhnya di bumi ini.

Ø  Mereka Tidak mampu mengarahkan keturunannya, masyarakatnya untuk sanggup menjalani kehidupan yang berguna bagi tuntasnya MISI Penciptaan Manusia sesuai Target Penciptaan Manusia di bumi ini.

AKSI & REAKSI : Akibatnya umat manusia hanya mampu hidup terbelenggu oleh Problema Hidupnya masing-masing tanpa mampu untuk mengetahui lalu melaksanakan Kewajiban, Tugas dan Tanggung-Jawab yang diAmanahkan Penciptanya di bumi ini.



3.AGAMA YANG SESUNGGUHNYA (PEDOMAN HIDUP YANG SESUNGGUHNYA)

   Disisi lain ROH MANUSIA yaitu Spora Diri Sang Pencipta atau ZAT Sang Pencipta yang memiliki Pengetahuan Penciptanya itu diberikan kepada setiap manusia adalah untuk menjadi SOSOK Agama Yang Hidup (Agama yang diberikan langsung dan memiliki KESEMPURNAAN Penciptanya) dan menjadi Satu-Satunya ‘Pedoman’ yang mampu membimbing serta memotivasi setiap manusia sanggup menjalani kehidupan sesuai BLUE PRINT  Penciptaan Manusia di bumi ini.

   Sang Pencipta membekali manusia dengan AGAMA YANG SESUNGGUHNYA yaitu Spora DiriNYA yang memiliki Kesempurnaan Pencipta, kepada manusia (Adam & Hawa) adalah karena manusia membutuhkan PEDOMAN yang kualitasnya mampu untuk menjalani Kehidupan Yang Sesungguhnya yaitu melaksanakan TUGAS & TANGGUNG JAWAB yang sangat berat di bumi ini. 

   AKSI & REAKSI : Oleh karenanya tidak ada yang tidak mampu diselesaikan oleh manusia bila setiap manusia selalu ber-Pedoman Hidup pada Kesempurnaan ROH MANUSIA (SPORADIRI Sang Pencipta) yang menjadi JATI DIRInya sendiri.


   Fungsi lain dari ROH Manusia atau ‘Spora’ Diri Sang Pencipta pada Diri setiap manusia adalah menjadi ALAT hitung dan menjadi ALAT pencatat bagi segala perilakunya masing-masing.  Oleh karena itu jangan pernah melupakan walau sekecil apapun, terutama perilaku negatip yang pernah Anda lakukan, karena apa yang Anda alami selama ini,  seluruhnya adalah ‘REAKSI’ dari segala perilaku hidup Anda pribadi.

   Minimnya NALAR Para Pemimpin-Pemimpin Bangsa Indonesia dan Para Pemimpin Bangsa-Bangsa akan BLUE PRINT tentang AGAMA YANG SESUNGGUHNYA telah membuat :

Ø  Mereka hingga saat ini tidak mampu menentukan mana Pedoman Hidup yang SESUNGGUHNYA dan mana Pedoman Hidup yang BUKAN Sesungguhnya.

AKSI & REAKSI : Akibatnya Mereka hanya mampu mendoktrinasi turunannya maupun masyarakatnya menggunakan AGAMA-AGAMA buatan manusia, yaitu AGAMA-AGAMA yang diproduksi berdasarkan Penafsiran-penafsiran dan asumsi-asumsi pemikiran manusia belaka.

Ø  Mereka hingga saat ini tidak memiliki IMAN yang ta’kan pudar akan Penciptanya.


RUMUSAN
IMAN adalah ‘Pengetahuan’ yang konkrit dan konstruktip tentang “BLUE PRINT  Penciptaan Manusia di bumi, yang secara konteks ter-Install pada ROH setiap manusia

Ø  Mereka hingga saat ini tidak mampu meng-Imani masyarakatnya.

AKSI & REAKSI : Akibatnya Mereka tidak mampu menyelesaikan Problematik Kehidupan yang disebabkan perbedaan persepsi tentang ke-IMANAN Yang Sesungguhnya.

Ø  Mereka hingga saat ini tidak mampu menyelesaikan KONFLIK HORIZONTAL yang diakibatkan oleh Pebedaan Persepsi dalam meng-artikan serta meng-Ekspresikan Ke-IMAN-an Yang Sesungguhnya di bumi ini.

AKSI & REAKSI : Akibatnya Mereka sama sekali tidak mampu menyelesaikan KRISIS KEMANUSIAAN yang sebagian besar disebabkan oleh konflik antar komunitas Agama, yaitu Krisis Ke-Imanan yang berkepanjangan dan saat ini hampir mencapai Klimaksnya.



II.KEWAJIBAN MANUSIA

1.STATUS / POSISI ROH MANUSIA DI HABITATNYA

Status atau Posisi ROH Manusia di Habitatnya adalah sebagai PEMEGANG AMANAH TERTINGGI, yaitu menjadi PEMIMPIN untuk mengembalikan KEABADIAN yang pernah diberikan Sang Pencipta kepada seluruh penghuni di bumi ini (tanpa kecuali).  Oleh karenanya agar manusia mampu menjalani hidup yang Proporsional sebagai PEMIMPIN yang AMANAH di bumi ini, maka setiap manusia WAJIB dan HARUS (HARGA MATI) menjalani hidupnya mengikuti REGULASI Kepemimpinan Yang Sesungguhnya yaitu POLA Kepemimpinan’ Penciptanya yang selalu menganggap ‘Seimbang antara DiriNYA dengan ciptaanNYA.

   Minimnya NALAR Para Pemimpin-Pemimpin Bangsa Indonesia dan Para Pemimpin Bangsa-Bangsa akan BLUE PRINT tentang STATUS / POSISI ROH MANUSIA di HABITATNYA telah membuat Mereka tidak mampu melakukan perilaku yang PROPORSIONAL akan posisi Mereka di bumi ini, yaitu menjalankan KEPEMIMPINAN untuk mengembalikan KEABADIAN yang pernah diberikan Sang Pencipta kepada seluruh penghuni, di bumi ini.

AKSI & REAKSI : Akibatnya Mereka hanya mampu melakukan Kejahatan Berencana terhadap Penciptanya MENGHANCURKAN bumi dan segala isinya.


2.CARA MENJALANI KEHIDUPAN YANG SESUNGGUHNYA

ROH MANUSIA (ROH Saudara dan Saya) adalah murni terdiri dari ZAT Sang Pencipta yaitu Spora Diri Sang Pencipta, maka CARA untuk menjalani Kehidupan Yang Sesungguhnya adalah menjalani hidup mengikuti Pola Hidup Sang Pencipta yaitu NETRALatau selalu Menganggap SEIMBANG Antara DiriNYA dengan seluruh ciptaanNYA.  


RUMUSAN

KESEIMBANGAN adalah langkah baku terciptanya KESEMPURNAAN
KESEMPURNAANadalah langkah baku terciptanya KEABADIAN


Oleh karenanya pula setiap manusia atau Saudara dan Saya wajib dan harus (HARGA MATI) menjalani hidup mengikuti Pola HidupSang Pencipta, yaitu : ‘NETRALatau Selalu Menganggap Seimbang Antara Diri anda dan Orang Selain anda.  Atau Implementasi KESEIMBANGAN bagi Kehidupan Sosial Masyarakat di seluruh Bangsa-Bangsa maupun bagi Kehidupan Sosial Masyarakat di Indonesia adalah Menjadikan Hak Azasi Setiap Manusia SAMA ‘TANPA SYARAT.

Minimnya NALAR Para Pemimpin-Pemimpin Bangsa Indonesia dan Para Pemimpin Bangsa-Bangsa akan BLUE PRINT tentang CARA MENJALANI KEHIDUPAN YANG SESUNGGUHNYA telah membuat Mereka hingga saat ini tidak mampu melestarikan KESEIMBANGAN HIDUP antar sesama Manusia, yaitu : Menjadikan Hak Azasi Setiap Manusia SAMA TANPA SYARAT.

AKSI & REAKSI : Akibatnya Mereka tidak mampu mewujudkan HARMONISASI KEHIDUPAN MANUSIA yang akan berimbas pada ketidak-mampuan mereka mewujudkan PERDAMAIAN DUNIA Tanpa Kekerasan.
3.    SUMBER PENYEBAB TERJADINYA PROBLEMA HIDUP MANUSIA

Dikatakan bahwa untuk menjalani Kehidupan Yang Sesungguhnya adalah mengikuti ‘POLA HIDUP’ Penciptanya yang selalu Menganggap ‘SEIMBANG’ Antara DiriNYA dengan Seluruh CiptaanNYA, Implementasi ‘SEIMBANG’ bagi kehidupan Sosial Masyarakat di seluruh Bangsa-Bangsa adalah wajib dan harus (HARGA MATI) menempatkan HAK AZASI SETIAP MANUSIA yang SAMA TANPA SYARAT (tanpa membedakan Warna Kulit, Ras, Jabatan, Profesi, Miskin-Kaya, Laki-Perempuan, Tua-Muda dan lain sebagainya).

Bilamana ‘POLA HIDUP’ Sang Pencipta tersebut diatas tidak dilaksanakan sebagai Landasan REGULASI bagi kehidupan seluruh bangsa manusia di bumi, maka yang terjadipun Ketidak-Sesuaian’ yang konsekuensinya adalah HARGA MATI  yaitu PROBLEMA HIDUP. 

Minimnya NALAR Para Pemimpin-Pemimpin Bangsa  Indonesia dan Para Pemimpin Bangsa-Bangsa akan BLUE PRINT tentang SUMBER PENYEBAB TERJADINYA PROBLEMA HIDUP MANUSIA, telah membuat Mereka hingga saat ini tidak sadar bahwa saat ini perjalanan hidup umat manusia sedang terbelenggu oleh MULTI DEMENSI PROBLEMA HIDUP yang MUSTAHIL dapat diselesaikan dengan menggunakan Akal-Pikiran Manusia.

AKSI & REAKSI :  Akibatnya Mereka tidak pernah merasa bahwa Merekalah sebenarnya AKTOR-AKTOR  pembuat terjadinya KRISIS KEMANUSIAAN yang saat ini hampir mancapai Klimaksnya, ditandai dengan tidak pernah selesainya FENOMENA SOSIAL MAYARAKAT, seperti :

1.  Saling Membenci Antar Umat Beragama, Perang Antar Umat Beragama (tidak terselesaikan)
2.      Penipuan, Korupsi, Keserakahan, Perampasan Harta (tidak terselesaikan)
3.      Perbudakan, Penjajahan Terselubung (tidak terselesaikan)
4.      Opini Palsu, Fitnah,  Teror, Adu Domba (tidak terselesaikan)
5.      Amarah, Konflik antar Golongan/Kelompok (tidak terselesaikan)
6.      Pelanggaran Hak Azasi Manusia, Dendam, Peperangan, Pembunuhan Massal (tidak terselesaikan)
7.  Manusiapun disatu sisi bertambah brutal, ganas, psikopad dan disisi lain mengalami frustrasi, Lemah, Rapuh, dan pasrah mengalami penderitaan yang berkepanjangan (tidak terselesaikan)

yang kesemuanya itu akan menuju kepada titik GAGAL nya MISI Penciptaan Manusia di bumi ini.



III.  TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB MANUSIA

1.KEGUNAAN MANUSIA BAGI PENCIPTANYA

Kegunaan Manusia Bagi Penciptanya adalah Sebagai ‘ALAT’ Bagi Penciptanya yaitu untuk sepenuhnya Mewakili Sang Pencipta menuntaskan Konteks ‘MISI’ Penciptaan Manusia di Bumi.

Minimnya NALAR Para Pemimpin-Pemimpin Bangsa Indonesia dan Para Pemimpin Bangsa-Bangsa akan BLUE PRINTtentang Kegunaan Manusia Bagi Penciptanya telah membuat Mereka hanya mampu menjalani hidupnya untuk Mewakili dirinya dan kelompoknya.

AKSI & REAKSI : Akibatnya Mereka tidak pernah mampu mepersatukan Bangsa Indonesia dan Umat manusia secara global.



2.MAKSUD DAN TUJUAN PENCIPTAAN MANUSIA DI BUMI

Maksud dan Tujuan Penciptaan Manusia adalah untuk menuntaskan ‘Target’ MISI Penciptaan Manusia di bumi ini, yaitu untuk ‘MEMIMPIN’ mengembalikan KEHIDUPAN ABADI yang pernah diberikan Penciptanya kepada seluruh penghuni di bumi ini.

Minimnya NALAR Para Pemimpin-Pemimpin Bangsa Indonesia dan Para Pemimpin Bangsa-Bangsa akan BLUE PRINTtentang MAKSUD dan TUJUAN Penciptaan Manusia di bumi ini telah membuat Mereka hanya mampu menjalani hidupnya untuk secara bersama Menghancurkan Bumi dan segala isinya.

AKSI & REAKSI : Seperti yang telah terjadi pada kehidupan di zaman Dinosaurus dan zaman Manusia Purba yang pernah ada di bumi ini, semuanya dimusnahkan . . , dan tidak sisakan satupun juga di masing-masing kehidupan, karena kalau disisakan akan sangat mengganggu bagi kehidupan berikutnya. . .  !!! 

Maka begitu pula yang akan terjadi pada Kehidupan Manusia, hanya ada Satu Pilihan yaitu : Semua selamat atau semua tidak selamat . .???


AKSI  &  REAKSI

Ø Anda Akan Selalu Merasa Benar Selama Anda Tidak Mengetahui “KEBENARAN YANG SESUNGGUHNYA”

Ø Tegaknya KEADILAN YANG SESUNGGUHNYA adalah Tegaknya  HAK AZASI MANUSIA Yang SAMA  TANPA SYARAT

Ø Terciptanya HARMONISASI KEHIDUPAN dan KEDAMAIAN ABADI adalah Tegaknya HAK AZASI MANUSIA Yang SAMA TANPA SYARAT






PANCASILA YANG SESUNGGUHNYA


Bilamana ada kebebasan dalam meng-Artikulasi-kan lambang Negara Republik Indonesia yaitu GARUDA PANCASILA, maka saya akan menyampaikan artikulasi tersebut sebagai berikut :


SILA  I :
KETUHANAN YANG MAHA ESA ↔ POLA HIDUP SANG PENCIPTA

Seekor burung Garuda (asal Indonesia) sedang merentangkan sayapnya lebar, terbang melayang diudara mengelilingi Jagad Raya untuk menyampaikan Lima Tahapan Prosedur (Pancasila) yang bilamana diartikulasikan dan diaplikasikan secara Benar berdasarkan Kebenaran Yang Sesungguhnya, maka Bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa lainnya akan mampu menciptakan Harmonisasi Kehidupan di bumi Indonesia maupun dibelahan bumi lainnya dan selanjutnya akan membias kepada terwujudnya Kesatuan umat manusia yaitu BHINNEKA TUNGGAL IKA yang tentunya menjadi Landasan Strategis terciptanya Kedamaian Abadi sesuai ’Target’ Konteks Penciptaan Manusia di bumi ini.

Namun permasalahannya selama ini Para Pemimpin-Pemimpin Bangsa Indonesia belum mampu mengartikulasikan dan mengaplikasikan Kebenaran Yang Sesungguhnya pada tahapan dasar atau tahapan inti dalam Sila I (pertama) yaitu KETUHANAN YANG MAHA ESA.  Maksudnya Ketuhanan Yang Maha Esa dalam devinisi yang mana. . . . ?  Yang bagaimana . . . ?  Yang seperti apa . . . ?  yang termaktub secara konkrit dan konstruktif dalam kalimat : Ketuhanan Yang Maha Esa tersebut diatas.

Setelah melalui berbagai riset dan uji materi, saya menemukan Pola Strategis yang menjadi MASTER KUNCI’  dalam kalimat KETUHANAN TANG MAHA ESA, dan merupakan tahapan paling mendasar yang paling menentukan yaitu : ”Manusia sebagai mahluk ciptaan yang dibekali ROH berasal dari ZAT Penciptanya diharuskan’ menjalani hidup mengikuti Pola Hidup Penciptanya yang Selalu Menganggap ’Seimbang’ Antara DiriNYA dan CiptaanNYA, 

Artinya Bangsa Indonesia pun dalam hal ini harus selalu menganggap Seimbangantara satu dan lainnya atau menjadikan setiap Warga Negara Indonesia memiliki Hak Azasi Manusia yang SAMA’Tanpa Syarat’ seperti yang dicontohkan Sang Pencipta yaitu menilai seluruh manusia adalah SAMA’Tanpa Syarat’.   Agar dengan demikian adanya, Sila-Sila berikutnya pun akan terwujud dengan sendirinya sesuai ’Platform’ cita-cita Luhur Pancasila yaitu mengembalikan Kedamaian Abadi sesuai ’Target’ Penciptaan manusia di bumi ini.


DI DASARKAN PADA HASIL RISET PILAR PERIMBANGAN ALAM (PIPA)
TERHADAP ’POLA HIDUP’ SANG PENCIPTA  (’NETRAL) :

Netral adalah ’RATU ADIL’ yaitu wujud KeAdilan yang dicontohkan langsung oleh Sang Pencipta melalui Sifat & PerilakuNYA yang Selalu Menganggap Seimbang Antara DiriNYA dengan CiptaanNYA

Implementasi Netral diberlakukan bagi DiriNYA dan seluruh ciptaanNYA, Karena :
Netral  berlaku Adil bagi Mekanisme Kehidupan Manusia . . . . . . . . . . .
Netral  berlaku Adil bagi Mekanisme Kehidupan Iblis dan umatnya . . . .
Netral  berlaku Adil bagi Mekanisme Kehidupan Hewan, Tumbuhan . . .
Netral  berlaku Adil bagi Mekanisme Kehidupan Matahari Bulan Bintang dan
 ciptaan lainnya,  bahkan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Netral itupun berlaku Adil bagi Mekanisme Kehidupan Sang Maha Pencipta


SILA II :
KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADABMENTAL MANUSIA SEUTUHNYA

Kemampuan Bangsa Indonesia (bahkan umat manusia secara global) menjalani hidupnya mengikuti POLA HIDUP Penciptanya yang selalu menganggap ’Seimbang’ antara DiriNYA dan ciptaanNYA, konkritnya meng-Aplikasikan KeAdilan Yang Sesungguhnya dalam Sosial Masyarakat adalah menjadikan setiap manusia memiliki Hak Azasi Manusia yang SAMA ’Tanpa Syarat  akan menghantar Bangsa Indonesia dan umat manusia menjadi Manusia yang Adil dan Beradab, yaitu berperilaku :

                        ADIL seperti Penciptanya
                        BERADAB kepada sesama manusia dan seluruh ciptaanNya


SILA III :
PERSATUAN INDONESIA ↔ HARMONISASI KEHIDUPAN

Konsistensi  Bangsa Indonesia dan umat manusia telah menjadi Manusia ADIL dan BERADAB akan mampu mewujudkan Persatuan Bangsa Indonesia dan bahkan mampu mewujudkan Persatuan umat manusia dalam HARMONISASI KEHIDUPAN di bumi, yang dalam arti seluas-luasnya adalah Bhinneka Tunggal Ika yaitu bersatunya umat manusia dalam perwujudan PERDAMAIAN DUNIA Tanpa Kekerasaan.


SILA IV :
KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYARATAN/PERWAKILAN ↔ FUNGSI ALAMIAH MANUSIA

Pada tahapan ini Bangsa Indonesia dan Umat Manusia secara global akahirnya mampu menjalani Hidup Sesuai FUNGSI ALAMIAHNYA yaitu ’Mewakili’ Penciptanya di bumi ini untuk Memimpin  seluruh mata rantai umat kehidupan lainnya sesuai MISI PENCIPTAAN MANUSIA untuk :

A.    Mengembalikan Keseimbangan Kehidupan Manusia dengan Sesamanya
B.     Mengembalikan Keseimbangan Kehidupan Manusia dengan Habitatnya
C.     Mengembalikan Keseimbangan Kehidupan Manusia dengan ’TARGET’ dan Keinginan Penciptanya

* Buku Revolusi Mental-’Perang Global’


SILA V
KESEJAHTERAAN  SOSIAL  BAGI  SELURUH  RAKYAT  INDONESIA KEDAMAIAN ABADI

Setelah terciptanya segala Keseimbangan Hidup di bumi ini, maka hal itu pertanda tercapainya Target ’Platform’ cita-cita Luhur Pancasila sesuai BLUE PRINT Penciptaan Manusia di bumi ini, yaitu : mampu mengembalikan KEDAMAIAN ABADI yang pernah diberikan Sang Pencipta kepada seluruh penghuni di bumi ini.



ARTIKULASI
PANCASILA YANG SESUNGGUHNYA

Didasarkan pada Penjabaran yang konstruktif tentang langkah-langkah Pancasila menuntaskan MISI Penciptaan Manusia sesuai ’TARGET’ Penciptanya tersebut diatas, maka Pilar Perimbangan Alam (PIPA) Foundation mengartikulasikan Lambang Negara Republik Indonesia GARUDA PANCASILA secara konteks adalah sebagai berikut :

Pada hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945 Bangsa Indonesia sesungguhnya dipersiapkan oleh Pendirinya bahkan ditugaskan oleh Sang Pencipta untuk bertanggung jawab menjadi PELOPOR atau ICON,

1.     Mengembalikan Fungsi KeAdilan Yang Sesungguhnya
2.    Mengembalikan Manusia Menjadi Adil dan Beradab
3.    Mengembalikan Harmonisasi Kehidupan Umat Manusia
4.    Mengembalikan Fungsi Alamiah Kehidupan Manusia di bumi
5.    Mengembalikan Kehidupan Abadi sesuai ’Target’ Penciptanya


REKOMENDASI :

Oleh sebab itu didasarkan pada artikulasi tersebut diatas, Pilar Perimbangan Alam (PIPA) Foundation merekomendasikan bahwa untuk memenuhi keinginan Para Pendiri (founding Father) Negara Republik Indonesia dan untuk memenuhi Kewajiban, Tugas & Tanggung Jawab yang diemban dari Sang Pencipta . . . , maka yang dibutuhkan Bangsa Indonesia saat ini adalah :

1.    REFORMASI POLA HIDUP, yaitu merubah Pola Hidup Bangsa Indonesia maupun Bangsa-Bangsa lainnya yang semula menyimpang atau menganut pola hidup buatan manusia, berubah menjadi penganut  Pola Hidup ber-Azas-kan Mindset ’BLUE PRINT’ Penciptaan Manusia di bumi ini.

2.    REFORMASI POLA KEPEMIMPINAN, yaitu merubah Pola Kepemimpinan yang selama ini dilakukan Para Pemimpin-Pemimpin Bangsa Indonesia maupun Para Pemimpin Bangsa-Bangsa lainnya yang semula menyimpang ber-Azas-kan Kekuasaan dan Politik serta turunannya, berubah menjadi penganut Pola Kepemimpinan Mindset ’BLUE PRINT’ Penciptaan Manusia di bumi.


Yang konkritnya sebagai berikut . . . .




THE REAL ”ONE STOP” HUMAN LIFE SOLUTION







REFORMASI PANCASILA


1.      Reformasi
-    Re adalah Pembaruan/Perubahan/Memperbarui
-    Formasi adalah Formatur suatu Sistem atau Pola
-    Reformasi adalah Perubahan ’Formatur’  suatu Sistem/Pola kehidupan dari yang ’menyimpang’ kepada ’Formatur’ suatu Sistem/Pola Kehidupan Yang Sesungguhnya

2.      PANCASILA
PANCASILA adalah Langkah Strategis mengembalikan Fungsi KeAdilan Yang Sesungguhnya agar membentuk Manusia Menjadi Adil dan Beradab sehingga Harmonisasi Kehidupan Umat Manusia tercipta sesuai Fungsi Alamiah Kehidupan Manusia di bumi yaitu mengembalikan Kehidupan Abadi sesuai TargetPenciptanya.

3.      Reformasi PANCASILA
Reformasi PANCASILA yang dimaksud adalah merubah Pola Hidup &   Kepemimpinan Bangsa Indonesia dan Bangsa-Bangsa lainnya, menggunakan PANCASILA sebagai Landasan bagi tercapainya segala Keinginan Sang Pencipta untuk menciptakan manusia di bumi ini.



 “POLA HIDUP”
BERLANDASKAN PANCASILA


1.      PEMBENTUKAN BADAN NASIONAL (POLICY MAKERS)

a.      Menciptakan Regulasi berAZAS-kan Hak Azasi setiap Manusia SAMA Tanpa Syarat

b.      Membangun jaringan informasi keseluruh dunia

c.       Membentuk jaringan antara pejabat negara dan elemen masyarakat

d.      Melaksanakan program sosialisasi

e.       Mengoptimalisasi peran Pemberitaan Pers

f.       Membentuk Program kerjasama internasional

g.      Mengimplementasikan regulasi tersebut diatas untuk diadopsi menjadi konvensi Perserikatan Bangsa Bangsa


2.      DISKRIPSI KEBIJAKAN

a.      Larangan terhadap segala ideologi yang bertentangan dengan KeAdilan Yang Sesungguhnya atau ideologi yang bertentangan dengan Hak Azasi setiap Manusia SAMA Tanpa Syarat

b.  Membentuk dan meningkatkan peran lembaga pembina kesatuan Bangsa dalam rangka pencegahan dan penanganan penyebaran ideologi yang bertentangan dengan KeAdilan Yang Sesungguhnya yaitu Hak Azasi setiap Manusia SAMA Tanpa Syarat

c.      Memperketat pelaksanaan perijinan dan pengawasan terhadap lahirnya ideologi-ideologi yang bertentangan dengan KeAdilan Yang Sesungguhnya yaitu Hak Azasi setiap Manusia SAMA Tanpa Syarat


3.      KOMITMEN POLICY MAKERS

a.      Kerjasama antar pengemban fungsi dan lembaga masyarakat maupun akademisi

b.   Peningkatan kwalitas Hak Azasi setiap Manusia SAMA Tanpa Syarat baik ditingkat pedesaan, kecamatan, kabupaten, wilayah maupun provinsi diseluruh Indonesia

c.       Pengawasan pelaksanaan Hak Azasi setiap Manusia SAMA Tanpa Syarat

d.      Program Menthality Development dan Community Policy

e.       Penguatan artikulasi PANCASILA



4.      DESKRIPSI PENDAPAT  MASYARAKAT

a.      Pelembagaan gerakan masyarakat sebagai salah satu Badan Nasional

b.      Menindaklanjuti aspirasi dan keluhan masyarakat

c.       Penelitian secara periodik

d.      Peningkatan kerja sama pejabat negara dan masyarakat


5.      TRANSPARANSI PENYELENGGARAAN NEGARA

a.  Transparansi ’Tanpa Syarat’ tentang Laporan Keuangan diseluruh Instansi Pemerintah maupun Instansi Publik mulai dari kantor Desa/Kelurahan sampai walikota, gubernur maupun Pusat

b.  Transparansi asset-asset dan pendapatan Negara mulai ditingkat pedesaan sampai tingkat propinsi maupun Pusat

c.   Transparansi proyek-proyek exploitasi perusahaan asing mulai dari tingkat pedesaan sampai pada tingkat provinsi maupun Pusat



HASIL YANG DIHARAPKAN


1.    PELAKSANAAN REGULASI NON KEKUASAAN DAN NON POLITIK

a.   Terwujudnya transparansi Penyelenggaraan Negara mulai ditingkat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi dan seluruh wilayah Indonesia Tanpa Syaratyaitu selalu memaparkan/memajang di buletin board Laporan Keuangan dan Laporan-Laporan lainnya (tiap hari senin).

b.      Terlaksananya implementasi regulasi tanpa korupsi, tanpa penyalahgunaan wewenang dan tanpa pemborosan uang Negara

c.       Terlaksananya transparansi pendapatan dan kontribusi belanja Negara

d.      Pelaksana Regulasi yang mampu bertanggung jawab


2.    EFEKTIFITAS PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

a.      Tersalurnya Pemerataan Pendapatan Negara keseluruh wilayah berdasarkan Populasi

b.      Tersedianya Lapangan Pekerjaan ditingkat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi seluruh Indonesia

c.       Pemeratan pembangunan fisik maupun infrastruktur

d.      Mudah mendapatkan pekerjaan

e.       Peningkatan kwalitas pendidikan

f.       Aklamasi lingkungan baik pantai, hutan dan ruang hijau


3.    PERUBAHAN TARAF HIDUP MASYARAKAT

a.      Penyerapan tenaga kerja

b.      Minimalisasi penganguran

c.       Peningkatan perekonomian masyarakat

d.      Menghapus glandangan, anak jalanan, manusia gerobak dan pengemis

e.       Peningkatan kesehatan masyarakat

f.       Peningkatan kesejahteraan masyarakat


4.    BERKURANGNYA TINDAK  KEJAHATAN

a.      Menghapus tindak pidana korupsi, kolusi dan nepotisme

b.      Berkurangnya kejahatan masyarakat

c.       Berkurangnya fenomena sosial masyarakat

d.      Menghapus bentrok antar kelompok, antar golongan dan ras

e.       Menghapus ilegal logging

f.       Menghapus trafficking


5.    TERCIPTANYA HARMONISASI KEHIDUPAN

a.      Peningkatan intelektualitas masyarakat

b.      Percaya diri

c.       Saling menghargai

d.      Saling tolong-menolong, gotong royong

e.       Kerukunan masyarakat

f.       Tegaknya KeAdilan Yang Sesungguhnya




Namun untuk merealisasikan REFORMASI POLA HIDUP YANG SESUNGGUHNYA tersebut Bangsa Indonesia pun membutuhkan PEMIMPIN yang memenuhi ’Kriteria’ sebagai berikut . . .



HAK
IDENTITAS
LEGALITAS
MOTIVASI
MAKSUD
TUJUAN
VISI
MISI
PLATFORM
MAIN PROGRAM
TARGET OF INTEREST
“POLA KEPEMIMPINAN” BERLANDASKAN PANCASILA

Konteks Reformasi Pola Kepemimpinan yang disajikan penulis merupakan
Langkah Strategis untuk menentukan Pemimpin yang mampu menghantar
 Negara Republik Indonesia pada Kejayaannya dan sekaligus menjadikan
Negara Republik Indonesia menjadi icon atau pelopor Perdamaian Dunia dan Kedamaian Abadi di bumi sesuai Platform cita-cita Luhur PANCASILA maupun Pembukaan UUD’45,  adalah sebagai berikut ini :


BAB  I : HAK

Pasal 1
H A K
PEMIMPIN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Kesempurnaan Fasilitas

HAK Pemimpin Negara Republik Indonesia adalah memiliki HAK sepenuhnya untuk menggunakan Kesempurnaan Fasilitas yaitu ROH  MANUSIA
(Spora Diri Sang Pencipta) yang diberikan Penciptanya sebagai JATI DIRI setiap manusia dan menjadi ’Jaminan Yang Hidup’ yang mampu untuk memenuhi
segala tuntutan Penciptanya di bumi ini.

Cara mengangtifkan Kesempurnaan Fasilitas (ROH) atau Spora Diri Sang Pencipta dalam Diri Anda, adalah : Perilaku Netral  yaitu  selalu menganggap Seimbang diri Anda dengan Orang selain Anda ’Tanpa Syarat (Pure Independent) .



BAB  II : KEWAJIBAN

Pasal 2
IDENTITAS
PEMIMPIN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Wakil Sang Pencipta

IDENTITAS Pemimpin Negara Republik Indonesia adalah sebagai Wakil (Pengemban Amanah) Sang Pencipta untuk memberlakukan KeAdilan Yang Sesungguhnya di bumi Indonesia dan dibelahan bumi lainnya sesuai Pola Kepemimpinan Sang Pencipta yang selalu berlaku Adil kepada seluruh ciptaanNYA

Pasal 3
LEGALITAS
PEMIMPIN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Mental Manusia Seutuhnya

LEGALITAS Pemimpin Negara Republik Indonesia adalah Pemimpin yang memiliki Mental Manusia Seutuhnya, yaitu Mental yang mampu men-Deteksi,  meng-Artikulasikan dan meng-Aplikasikan Konteks KeAdilan Yang Sesungguhnya yang terdapat dalam ROH MANUSIA atau Jati Dirinya untuk menjadikan dirinya Sanggup menjalani kehidupan Secara Benar berdasarkan  KeAdilan Yang Sesungguhnya.


Pasal 4
MOTIVASI
PEMIMPIN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Keadilan Yang Sesungguhnya

MOTIVASI Pemimpin Negara Republik Indonesia adalah Pemimpin yang mampu memotivasi segenap Bangsa Indonesia sanggup meng-aplikasikan
 KeAdilan Yang Sesungguhnya secara Benar demi berhasilnya  Cita-Cita Luhur Pancasila yaitu pencapaian Harmonisasi Kehidupan Bangsa Indonesia
dan Kedamaian Abadi bagi segala bangsa di seluruh dunia.



BAB  III : TUGAS

Pasal 5
MAKSUD
KEPEMIMPINAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Ke-Tuhan-an Yang Maha Esa

1.      MAKSUD Kepemimpinan Negara Republik Indonesia adalah Pemimpin yang selalu membimbing Masyarakat Indonesia menjadi Penganut Pola Hidup Penciptanya yaitu Ratu Adil atau KeAdilan yang dicontohkan langsung oleh Sang Pencipta yaitu menjadikan segenap Bangsa Indonesia memiliki
Hak Azasi Manusia yang SAMATanpa Syarat’

2.      MAKSUD Kepemimpinan Negara Republik Indonesia adalah Pemimpin yang selalu menghimbau masyarakat dunia menjadi Penganut Pola Hidup
Penciptanya yaitu Ratu Adil atau KeAdilan yang dicontohkan langsung oleh Sang Pencipta yaitu menjadikan setiap manusia secara global memiliki
Hak Azasi Manusia yang SAMA Tanpa Syarat


Pasal 6
TUJUAN
KEPEMIMPINAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Tujuan Kepemimpinan Negara Republik Indonesia adalah untuk menumbuh kembangkan Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, yaitu menjadikan setiap manusia Indonesia dan umat manusia secara global menjadi manusia yang mampu berperilaku :
ADIL seperti Penciptanya
BERADAB kepada sesama manusia dan seluruh ciptaanNya di bumi.


Pasal 7
V  I S I
KEPEMIMPINAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Persatuan Indonesia

Visi Kepemimpinan Negara Republik Indonesia berdasarkan Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab adalah terwujudnya Persatuan Indonesia (Sila III), singkatnya bukan hanya Bangsa Indonesia saja mampu ia dipersatukan, akan tetapi Pemimpin
Bangsa Indonesia pun menjadi sanggup memotivasi dan mempersatukan
umat manusia Secara Global sesuai slogan Bhinneka Tunggal Ika.


Pasal 8
M  I  S I
KEPEMIMPINAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

”Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
Dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Misi Kepemimpinan Negara Republik Indonesia adalah mengembalikan
Status Kehidupan Manusia kepada Fungsi Alamiahnya yang sepenuhnya Mewakili dan menjadi ALAT bagi Sang Pencipta untuk Memimpin
seluruh umat kehidupan yang berada di bumi ini, yaitu mewujudkan :

A.   Keseimbangan Kehidupan Manusia dengan Sesamanya
B.   Keseimbangan Kehidupan Manusia dengan Habitatnya
C.   Keseimbangan Kehidupan Manusia dengan Target Penciptanya.


Pasal 9
PLATFORM
KEPEMIMPINAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Platform  Kepemimpinan Negara Republik Indonesia  adalah pencapaian
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia yang menjadi Landasan Strategis terciptanya Harmonisasi Kehidupan bagi umat manusia secara global maupun umat kehidupan lainnya di bumi ini . . !


BAB  IV : TANGGUNG JAWAB

Pasal 10
MAIN  PROGRAM
KEPEMIMPINAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Pola Hidup Yang Sesungguhnya

MAIN  PROGRAM Kepemimpinan Negara Republik Indonesia adalah
bertanggung jawab sepenuhnya agar Mindset Pancasila terlaksana,
yaitu Prosesi Perubahan ’Pola Hidup’ Bangsa Indonesia dan umat manusia kembali kepada Pola Hidup Yang Sesungguhnya  sesuai harapan Penciptanya.


Pasal 11
TARGET  OF  INTEREST
KEPEMIMPINAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Perdamaian Dunia dan Kedamaian Abadi

Target Kepentingan Kepemimpinan Negara Republik Indonesia berdasarkan
Mindset Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar ’45 adalah masyarakat Indonesia baik di lingkup Pedesaan, Kabupaten, Propinsi, maupun masyarakat skala Dunia  sanggup bersama-sama menjalani hidupnya Secara Benar berdasarkan KeAdilan Yang Sesungguhnya demi tercapainya Perdamaian Dunia dan Kedamaian Abadi sebagai ’Target’ akhir Misi Penciptaan Manusia di bumi ini.





PIPA FOUNDATION
STANDARD  OPERASIONAL & PROSEDUR
“REFORMASI PANCASILA

1.  Menghimbau RI-1 segera tanggap terhadap fakta kehidupan Bangsa Indonesia dan umat manusia yang sedang terbelenggu MULTI DIMENSI PROBLEMA HIDUP yang telah mencapai titik KRISIS KEMANUSIAAN, yang tak lagi mampu diselesaikan menggunakan Akal-Pikiran MAnusia dan saat ini hampir mencapai Klimaksnya.

2.  Menghimbau RI-1 segera menanggalkan kePartaiannya untuk bergabung di Lembaga PILAR PERIMBANGAN ALAM FOUNDATION (“PURE INDEPENDENT”) demi tuk melepaskan umat manusia dari belenggu MULTI DIMENSI PROBLEMA HIDUP yang telah mencapai KRISIS KEMANUSIAAN, untuk sekaligus mewujudkan Harmonisasi Kehidupan serta mewujudkan Perdamaian Dunia  menggunakan KUASA ILAHI yang selama ini telah dipersiapkan Sang Pencipta untuk membimbing manusia sanggup menjalani hidup mencapai ‘Target’ MISI Penciptaan Manusia di bumi ini.

3.  Menghimbau RI-1 segera bersama (“Bersama Kita Bisa”) memotivasi Bangsa Indonesia dan Bangsa lainnya untuk mengaplikasikan “MINDSET” BLUE PRINT Penciptaan Manusia . . , yang sesungguhnya tanpa disadari Langkah-Langkah Pencapaiannya tertuang dalam PANCASILA menuju BHINNEKA TUNGGAL IKA, sekaligus menjadikan Bangsa Indonesia menjadi “ICON” terwujudnya HARMONISASI KEHIDUPAN dan PERDAMAIAN DUNIA “Tanpa Kekerasan” . .

4.  Menghimbau RI-1 segera . . , untuk dan atas nama Negara . . , mengambil alih seluruh pembiayaan mulai dari riset yang dilakukan Sang Konseptor selama 18 tahun belakangan ini dan segera menyediakan Pendanaan bagi Sosialisasi, Infra Struktur maupun Pelaksanaan REFORMASI YANG SESUNGGUHNYA – “Pola Hidup & Kepemimpinan”, kemudian segera mensahkan Lembaga PILAR PERIMBANGAN ALAM “PURE INDEPENDENT” menjadi BADAN NASIONAL PENAGGULANGAN DAN PENANGANAN “REFORMASI YANG SESUNGGUHNYA”

5.  Menghimbau RI-1 segera bersama PILAR PERIMBANGAN ALAM FOUNDATION (“PURE INDEPENDENT”) menggalang Para Pemimpin Bangsa-Bangsa lainnya untuk membentuk perwakilan di kantor pusat Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations) maupun di tiap Bangsa dan Negara-Negara diseluruh dunia, sebagai SATU-KESATUAN pelaksanaan “REFORMASI YANG SESUNGGUHNYA” secara merata demi Pencapaian ‘TARGET’ MISI Penciptaan Manusia di bumi ini . . .



PERUMUSAN 
REFORMASI POLA KEPEMIMPINAN


1.      PEMBENTUKAN BADAN NASIONAL

a.      Menciptakan Regulasi ber-AZAS-kan pada Pola Kepemimpinan Sang Pencipta yaitu Regulasi yang menegakkan Hak Azasi setiap Manusia SAMA Tanpa Syarat

b.      Membangun jaringan informasi

c.       Pelaksanaan program sosialisasi 

d.      Optimalisasi peran pemberitaan pers

e.       Membangun jaringan antara pejabat Negara, akademisi dan elemen masyarakat

f.       Membangun kerja sama internasional termasuk PBB



2.      DESKRIPSI KEBIJAKAN

  1. Menjadikan Artikulasi PANCASILA menjadi acuan fit & proper test untuk penyaringan calon presiden dan calon wakil presiden mulai pencalonan 2014-2019 dan seterusnya

  1. Membentuk dan meningkatkan Lembaga Pembina Khusus yang menangani Kepemimpinan Negara Republik Indonesia


3.      KOMITMEN POLICY MAKERS

  1. Kerja sama Pengemban fungsi dengan akademisi dan lembaga masyarakat

  1. Penguatan artikulasi Pancasila

  1. Program Community Policy & Menthality Development for Leadership




HASIL YANG DIHARAPKAN

1.      Negara Republik Indonesia memiliki PEMIMPIN YANG AMANAH, yaitu :

a.      Pemimpin yang mampu menegakkan Hak Azasi setiap Manusia SAMA Tanpa Syarat

b.      Pemimpin tanpa korupsi, tanpa penyalahgunaan wewenang dan tanpa pemborosan uang Negara

c.       Pemimpin yang mampu membeberkan transparansi pendapatan dan kontribusi belanja Negara

d.      Pemimpin yang Adil, Bijaksana, Jujur dan Bertanggung jawab

e.       Pemimpin yang melakukan Pemerataan Pendapatan Negara keseluruh wilayah berdasarkan populasi

f.       Pemimpin yang mampu melakukan Pemeratan Pembangunan Fisik maupun Infrastruktur

g.      Pemimpin yang mampu membuka lapangan pekerjaan ditingkat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi seluruh Indonesia


2.      PERUBAHAN TARAF HIDUP MASYARAKAT

a.      Penyerapan tenaga kerja

b.      Minimalisasi penganguran

c.       Menghapus glandangan, anak jalanan, manusia gerobak dan pengemis

d.      Peningkatan kesejahteraan masyarakat

e.       Peningkatan perekonomian masyarakat

f.       Peningkatan kesehatan masyarakat

g.      Peningkatan kwalitas pendidikan


3.      TERCIPTANYA HARMONISASI KEHIDUPAN

a.      Peningkatan intelektualitas masyarakat

b.      Percaya diri

c.       Saling menghargai

d.      Saling tolong-menolong, gotong royong

e.       Kerukunan masyarakat

f.       Tegaknya KeAdilan Yang Sesungguhnya

g.      Terciptanya Harmonisasi Kehidupan di bumi Indonesia

h.      Terciptanya Kedamaian Abadi di bumi ini




LAMPIRAN


Surat Kepada
Pemimpin Bangsa-Bangsa diseluruh Dunia


Jenis : Klarifikasi
Hal     : Hukuman Mati & Peperanagan Yang Dapat Menyebabkan Kematian

·         Sang Pencipta yang meng-Hidup-kan manusia dengan menyatukan antara ROH dan RAGA MANUSIA.

·         Peperangan Identik dengan Pembunuhan atau kematian sesorang, yaitu membuat Roh Manusia terpisah dari Raganya

·         Kasus:
1.  ”Apakah melakukan PEPERANGAN dibenarkan . . ??”  Padahal dalam kenyataannya sering mengakibatkan terbunuhnya seseorang . . . !!!

2.  ”Apakah Hukuman Mati dibenarkan . . . ??”

·         Dasar ukumHukum :
Membunuh berarti . . .  memisahkan antara ROH Manusia dan RAGA-nya,
oleh karena Sang Pencipta yang meng-Hidup-kan manusia dengan menyatukan ROH dan RAGA Manusia, maka . . . hanya Sang Pencipta-lah yang berhak MEMISAHKANNYA atau membuat kematian seseorang.

·         Klarifikasi :
Artinya sudah menjadi Harga Mati bahwa :  ”Manusia sama sekali tidak berhak untuk menghukum mati atau membunuh  seseorang, ataupun melakukan perbuatan yang akan mengakibatkan terpisahnya ROH seseorang dengan RAGAnya . . !”

·         Rekomendasi :
Maaf . . . . . !!! ”bukannya kita yang membela Kebenaran, melainkan Kebenaranlah Yang Akan Membela Kita, Bila Kita Telah Melakukan Kebenaran Yang sesungguhnya, contoh : Seseorang yang akan dihakimi massa karena dituduh telah melakukan pencurian..., namun karena Kebenaran Yang Sesungguhnya membuktikan ia bukan pelakunya, maka iapun dibebaskan Tanpa Syrat....!

·         Oleh sebab itu : ”lakukanlah Kebenaran Yang Sesungguhnya, bila Anda merasa bahwa diri  Anda adalah  seorang  Manusia Yang Sesungguhnya

Jakarta (Ina), 07th Maret 2009
Sincerely Yours,
Pilar Perimbangan Alam (PIPA) Foundation

( SAHATTUA McNAMARA PANDJAITAN )
        P  e  n d  i  r  i



P E N U T U P

Kehadiran tesis REFORMASI YANG SESUNGGUHNYA-‘Pola Hidup & Kepemimpinan’ bukan untuk menandingi pemikir-pemikir brillian yang pernah ada dimuka bumi ini, bukan pula untuk menandingi orang-orang yang telah berhasil di bidang Pengetahuan, Materi, Profesi, Fasilitas dan lain sebagainya, juga bukan untuk menandingi orang-orang Pendahulunya (Para Leluhur, Para Dewa, Para Nabi dan Para Rasul) dimasa lalu, melainkan hanya untuk menjadikan Bangsa Indonesia dan Umat Manusia sanggup memahami secara konkrit dan konstruktif MAGNA Pola Hidup yang selama ini dicontohkan Sang Pencipta bagi seluruh ciptaanNYA di bumi ini.

Agar yang semula Anda dan Bangsa Indonesia maupun Umat Manusia memberlakukan Pola Hidup buatan manusia sebagai ’Dasar Pengetahuan’ untuk menjalani kehidupan yang bertentangan dengan ’KeAdilan Yang Sesungguhnya’, akhirnya Anda dan Bangsa Indonesia maupun Umat Manusia sanggup meng–Artikan dan Meng-Ekspresikan  Kehidupan Yang Sesungguhnya di bumi ini.

Akhir kata . , semoga zaman ini merupakan zaman dimana Bangsa Indonesia dan umat manusia dapat menikmati ’Harmonisasi Kehidupan Yang Sesungguhnya’ di bumi Indonesia sebagai langkah awal perubahan hidup yang mengarah pada Perdamaian Dunia untuk menuju Kehidupan Abadi sesuai Target akhir penciptaan ‘Manusia Sesungguhnya’ di bumi ini. . !




Ucapan terima kasih kepada :

H. H. Pandjaitan (alm)                                  Rancho, Cucamonga, CA,USA
Ny. S. Br.Hutagaol                                         Rancho, Cucamonga, CA,USA
Ericka D. Meutia Puspasari                          Kav. DKI, Pd. Kelapa, Jakarta Timur
Anni Mardiani                                                Dadap Baru, Juntinyuat, Indramayu
Tb. A. A. Chaeruddin (alm)                    Kampung Raden, Ujung Aspal, Pd.Gede
Walthur Van Royen Simanungkalit              Pondok Bambu, Jakarta Timur
Hanafi                                                             Jatiwaringin, Pd.Gede Bekasi 



Ucapan spesial kepada :

Gendhi Arieza el’Marx Pandjaitan
Maya Claudia Natasya Pandjaitan
Nickey Segara Pandjaitan
Sila Rianky Cassa Pandjaitan
Aira Ratu Maganda Pandajitan
Layka Lolita Pandjaitan

3 komentar:

  1. Keren,saya merinding membaca artikel
    Bapak
    Andai saja mereka mengerti jauh sebelum bapak mengeluarkan dan menjabarkan..
    Mungkin indonesia bisa lebih baik dan sejahtera..
    Kalau bapak mengijinkan saya menshare untuk mereka yang barang kali belum sempat membaca artikel bapak

    BalasHapus
  2. Keran abis artikel"a.semoga semua orang bisa membaca"a dan mengeti"a arti/makna tersebut,GBU ALL

    BalasHapus
  3. Artikel ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk proses revolusi mental yang saat ini sedang dicanangkan oleh Pemerintah.
    Salam Tax Learning dan Berburu Kuliner

    BalasHapus